Friday, January 20, 2023

3 Cara Membuat Artikel yang Ramah Mesin Pencari

Cara Membuat Artikel yang Ramah Mesin Pencari

Ani, seorang blogger yang doyan menulis, selalu merasa bete ketika artikel-artikelnya terkubur di halaman belakang search engine. Padahal, ia teramat ingin blognya dikenal oleh banyak orang, tapi ia tidak tahu harus mulai dari mana—hingga akhirnya Ani belajar tentang cara membuat artikel yang ramah pencari.

Ani lantas menerapkan banyak informasi berguna yang ditemukannya pada blognya. Hasilnya? Bukan sulap, bukan sihir! Ani tidak percaya dengan mata kepalanya sendiri ketika artikel-artikelnya mulai muncul di halaman pertama pencarian.

Yang paling membuat hati Ani berbunga-bunga adalah bahwa blognya mulai dikenal oleh banyak orang. Kebahagiannya itu mendorongnya ingin berbagi cara-cara yang ia lakukan pada orang lain, termasuk kamu.

Ya, kamu!

Kalau kamu juga pernah mengalami permasalahan yang sama seperti Ani dan penasaran dengan trik apa yang Ani sudah lakukan, semuanya ada di panduan ini. Yuk, kita sama-sama belajar tentang cara menulis artikel yang menarik agar blog kita dapat menempati hasil teratas pencarian!

Eits, tapi tunggu dulu. Sebelumnya, kamu perlu tahu apa itu SEO dan kaitannya dengan kesuksesan blogging.

SEO: Kunci dari Segala Kunci Sukses Nge-blog

Kamu mungkin pernah mendengar kata ini sebelumnya: SEO. SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization, atau yang dalam bahasa Indonesianya berarti “optimasi mesin pencari”.

Sepertinya rumit, ya? Tapi, menurut Brian Dean, memahami SEO itu bukan perkara yang bakal sampai bikin kamu pusing tujuh keliling, kok! Intinya, SEO adalah proses optimasi website agar muncul di halaman pertama hasil pencarian search engine seperti Google.[1] Itu saja.

Menurut Brian Dean, SEO itu sangat penting. Kalau blog-mu tidak ditemukan orang lain, bisa-bisa kamu akan kehilangan banyak visitor potensial!

‘Kan, sayang, jika kamu sudah mencurahkan segenap jiwa ke dalam blog-mu, tetapi hanya sedikit yang tahu tentang keberadaannya. Apalagi kalau ide-ide yang kamu tawarkan benar-benar out of the box. Hiks.

Dengan kata lain, supaya ada lebih banyak orang yang tahu tentang blog-mu, kamu harus membuat blog-mu dan seluruh artikel yang ada didalamnya “SEO-friendly” alias ramah SEO.

Apa itu artikel “SEO-friendly”? Singkat kata, artikel “SEO-friendly” adalah artikel yang disusun dengan tujuan semata-mata untuk tayang di halaman pertama mesin pencari.[2]  

3 Cara Jitu Menulis Artikel Ramah SEO

Menulis artikel “SEO-friendly” nggak susah, kok! Tapi, bukan berarti semudah membalikkan telapak tangan juga. Meski begitu, kamu bisa mempelajari cara menulis artikel SEO-friendly dari Ani. Dan, seperti janji Ani sebelumnya, inilah cara membuat artikel ramah SEO—yang pastinya anti-ribet:

1. Buat Judul yang Menarik

Reaksi pembaca saat menemukan artikel berkualitas yang relevan dengan judul menarik #NoTipuTipu 

Trik yang satu ini nggak bisa ditawar. Mengapa? Karena manusia punya kecenderungan untuk “judge the book by its cover”. Kalau dalam dunia blogging, itu sama dengan “judge the content by its title”.

Walau tidak sedikit kita jumpai judul-judul artikel yang misleading, tidak bisa dipungkiri bahwa judul yang menarik menjamin klik. Bahkan, Google juga mengacu pada judul tersebut untuk memetakan struktur konten.[3]

Lebih-lebih lagi kalau judul buatanmu juga mampu memenuhi search intent, peringkat yang tinggi sudah pasti bisa kamu kantongi.

Lantas, bagaimana cara Ani membuat judul artikel yang mampu menggugah ketertarikan pembaca sekaligus search engine? Ini rahasianya:

  • Cantumkan kata kunci terkait: Jika bisa, letakkan di bagian depan. Bahkan kalau kamu kesulitan menyisipkan keyword utama, keyword sekunder juga oke, kok!
  • Perhatikan jumlah karakter: Nggak ada salahnya menulis judul yang panjang selama itu memang sesuai dengan tujuanmu. Tetapi, hindari juga membuat judul sepanjang kereta Pertamina. Sweet spot-nya berkisar antara 60 sampai 70 karakter.
  • Buat judul yang spesifik: Andai kontenmu secara mendetail membahas tentang “cangkul”, maka fokuskan pada keyword tersebut dan hindari menggunakan kata kunci yang terlalu luas cakupan pembahasannya, seperti “alat berkebun”.

2. Gunakan Kata Kunci dengan Cerdas

Termasuk bersikap agresif saat menggunakan kata kunci. Big no!

Ani adalah seorang blogger yang cerdas. Setelah belajar dari kesalahan-kesalahannya, ia pun kini tahu bagaimana cara menggunakan kata kunci dengan cerdas. Jika biasanya ia selalu menggunakan keyword-nya secara sembarangan, sekarang Ani paham bagaimana menyebarkan mereka dengan manusiawi.

Barangkali kamu pernah membaca sebuah artikel yang, entah mengapa, terlihat seperti dibuat oleh robot. Dalam satu paragraf, frase “cangkul yang baik” terhitung muncul lima kali. Padahal, paragraf tersebut cuma terdiri dari lima kalimat. Sebagai pembaca, kamu tentunya akan merasa risih, bukan?

Dengan kata lain, jangan terlalu agresif dalam menggunakan kata kunci.

Selain merusak pengalaman membaca visitor, mencantumkan keyword secara berulang-ulang juga akan merusak citra blog di mata search engine.

Jadi, selalu ingat untuk menahan diri, seperti yang Ani lakukan, yakni menyebarkan kata kunci di keseluruhan artikel secara manusiawi. Buat senatural mungkin agar pengunjung betah tanpa mengesampingkan tujuan utama kita, yaitu muncul di page one mesin pencari.

3. Optimasi Gambar dan Video

Tahukah kamu? Saat membaca sebuah teks, otak manusia hanya mampu mengingat 10% dari total informasi yang disampaikan dalam tiga hari ke depan. Sebaliknya, jika suatu konten diperkaya dengan media visual seperti gambar dan video, kemungkinan retensi informasi meningkat jadi 65%![4]

Wow!

Kurang lebih begini penampakan pembaca blog-mu yang seabrek dengan tulisan, tanpa gambar sedikit pun...

Angka-angka ini menunjukkan bahwa sudah nggak zamannya kamu sepenuhnya mengandalkan tulisan untuk menyampaikan gagasanmu. Saatnya untuk memperkaya artikelmu dengan gambar dan video yang menarik agar visitor betah berlama-lama di blog-mu.

Semakin lama waktu yang dihabiskan pengunjung, maka mesin pencari akan menerjemahkan itu sebagai tingkat kepuasan pembaca terhadap informasi yang kamu sajikan.

Cukup berbekal website seperti Canva dan penyedia stock photo gratis, kamu bisa membuat media visual yang eye-catching. Usahakan gambar dan video tersebut relevan dengan isi artikelmu, ya. Pelajari juga cara menambahkan alt text agar media visual blog-mu dapat ditemukan dengan mudah oleh search engine.

Penutup

Selain ketiga cara menulis artikel SEO di atas, selebihnya Ani berpegang pada rahasia umum, seperti tidak menulis kalimat terlalu panjang (sepanjang kereta Pertamina), tidak lupa menambahkan meta-description, dan menyajikan artikel yang berkualitas.

Nggak ada salahnya juga untuk membaca-baca contoh artikel SEO-friendly agar kamu semakin paham. Nah, itulah cara membuat artikel yang ramah mesin pencari versi Ani. Gampang dicoba, ‘kan? Jadi, tunggu apa lagi, segera praktikkan supaya artikel kamu nongol di halaman pertama Google, Bing, dan mesin pencari lainnya!

 

Referensi:

https://backlinko.com/hub/seo/what-is-seo

https://www.semrush.com/blog/how-to-create-seo-friendly-content-with-semrush/

https://blog.hubspot.com/blog/tabid/6307/bid/5984/spilling-seo-juice-3-dos-and-don-ts-for-writing-great-page-titles.aspx

https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/h1-tags-onpage/#close

https://www.wnet.org/2017/03/13/visual-content-social-media-2017-trends-research/ 

No comments:

Post a Comment

Pssst: menulis komentar yang bijak dan enggak mengandung unsur SARA itu keren, lho. Cobain, deh.

Artikel Terkait